aku merindukan masa lalu.. suaranya, warnanya, baunya.. semuanya.. bukan berarti aku tidak mensyukuri masa kini.. aku mensyukurinya sebagai anugrah Tuhan.. tapi, selalu ada bagian masa lalu yang membuat kita menengok lagi ke belakang.. dan pasti terselip satu keinginan untuk merasakannya lagi..
masa lalu menyimpan segalanya.. tawa, canda, bahkan air mata.. masa lalu menyimpan impian, cita-cita, harapan dan keinginan kita.. juga kecewa, sedih, marah, sakit hati dan keputus asaan.. cinta pertama pun dengan setia selalu ada di sana..
aku merindukannya.. merindukan saat2 itu kembali ada.. di tiap indahnya, di tiap suramnya.. ada langkah baru menuju masa sekarang.. aku yang sekarang pun ada karena ada karena aku di masa lalu..
merindukan ayah dan bunda, yang selalu ada setiap malam.. kehadiran mereka sangat-sangat tidak bisa tergantikan.. tidak ada yang bisa menggantikan kehangatan cinta bunda atau kekuatan hati ayah.. juga tidak akan pernah ada yang bisa mengganti cinta mereka dengan apapun...
merindukan teman-teman, yang baru terasa kehadirannya di saat mereka tiada.. tawa mereka sudah begitu akrab di telinga, sehingga ketika tawa itu hilang, yang terdengar hanya kesunyian tanpa akhir.. lalu rindu itu akan datang menusuk hati.. dan ternyata menggapai mereka tidak semudah yang dibayangkan..
merindukan setiap senti jalan, yang setapak demi setapak membawaku pada kedewasaan dan penerimaan diri.. jalan yang selalu setia menemani, saat dunia terasa begitu memusuhi.. jalan yang tetap akan ada, karena melaluinya adalah salah satu penghiburan besar..
merindukan sapaan hangat mereka, orang-orang yang menaruh harapan besar padaku, selalu berdoa agar aku kuat memikulnya.. mendoakan hidupku dengan tulus.. ketulusan yang tidak akan bisa ditemui di tempat lain..
merindukan rumah.. sumber dari segala cinta yang pernah kurasakan.. kecil, tapi sangat berarti.. tidak mewah, tapi di sanalah semua cinta itu berasal.. saksi bisuku dalam proses menuju aku yang sekarang.. di lantainya terukir harapanku, di dindingnya tertulis impianku dan di atapnya tergantung cita-citaku..
dan merindukannya.. orang yang berhasil mengguncang kesadaranku dengan hebat.. menggoyahkan kakiku.. juga merapuhkan hatiku.. tapi, ia juga yang menguatkan tekadku.. semakin lama, semakin tak tergapai.. biarlah waktu yang menjawab pertanyaannya.. karena yang bisa kulakukan cuman menunggu..
*ipeholic's out
Assalaumaialaikum peh, when we missing of something..in the past..that's mean we have already conscious that all can't back...
ReplyDeletebe matture girl this ur turning poin..!!
btw kayaknya kamu bacaane komik deh peh kok iso isomen mellow seh??hahahaha
eh kok munculnya anonymous sih yang betul Erina cantik dan kerenz..
ReplyDeletenggo mbak ririn seko simbah:
ReplyDeleteDon't judge a book by its cover mbak..
dan kadang komik justru mengajarkan banyak hal yang tidak diperoleh dari banyak buku liyane lhoo..contone:ono gambare!! hyakakakkakaka