sabtu, 12 september 2009

harusnya ini jadi hari sabtu yang sama seperti minggu2 kemaren.. hari sabtu di mana saya naik bis ke stasiun, buat pulang ke solo, memenuhi kewajiban sebagai anak.. hari sabtu di mana letih seminggu terhapus.. tapi ternyata tidak.. harinya masih sabtu, setting-nya masih di bis.. tapi suasana hati jelas berbeda.. dan tanpa sadar ada air mata yang mengalir..

air mata yang turun karena penghinaan yang terjadi 5 menit sebelumnya, kenyataan menyesakkan yang bagaimana juga harus diterima dan akumulasi kepahitan sepanjang minggu yang terus merongrong..

penghinaan.. siapa sih yang mau dihina ?? apalagi untuk hal yang dia bahkan tidak punya kuasa untuk mengubahnya ?? semua berasal dari hal sederhana : canda.. tapi setiap orang memiliki batas candanya sendiri.. sejauh mana ia melihat canda itu sebagai sesuatu yang menyenangkan atau justru menyakiti hati.. dan kita sebagai manusia yang memang tidak akan pernah bisa hidup sendiri terlalu sering tidak menyadari batas canda orang lain dan menyamakannya dengan batas kita sendiri.. hasilnya ?? sakit hati.. beberapa memilih melupakannya di belakang, tapi beberapa yang lain justru menjadikannya beban yang memberatkan jalannya..

kenyataan menyesakkan dan kepahitan.. memiliki firasat kuat tidak selamanya menyenangkan ternyata.. apalagi jika itu menyangkut hati.. dan begitu semua terbukti, patahlah dia.. jatuh ke titik nadir.. bahkan wedang ronde dan sepeda tandem alun2 kidul tidak mampu membasuhnya tuntas.. hanya sedikit teringankan dengan kehadiran 5 orang sahabat terhebat..

(un)fortunately, saya berwajah jutek.. jadi air mata yang turun itu akan dianggap orang sebagai air mata ngantuk.. masa iya preman nangis ?? tapi sekuat2nya, toh tetap ada titik rapuh yang mudah terluka, yang selalu berusaha ditutupi dengan segala rupa topeng dan cadar..

I think back over the days I’ve lived, however
out of merely looking back and mourning for tomorrow
people have no choice but to progress forward
for the sake of the beloved person in front of our eye
(Aqua Timez - Chiisana Tenohira)