Friday, June 19, 2015

#152 cinta pertama bernama jogja

jogja adalah prameks di hari jumat sore. yang keberangkatannya diiringi anak anak kecil yang bertepuk tangan. dan sebaris pesan singkat agar berhati hati dan mengabari saat sudah sampai. pesan yang akan berlanjut hingga dini hari.
 
jogja adalah angkringan dan burjo yang disambangi jam tiga pagi. atas nama skripsi yang membuat otak dan fisik lelah. atas nama patah hati yang membuat hati jauh lebih lelah. dan hampir menyerah kalah.
 
jogja adalah selasar kampus, dan jalan jalan yang terbentang di antaranya. tempat kita sejenak melepas penat sambil tertawa tawa. tawa anak kecil yang sedang belajar menantang dunia.
 
jogja adalah tukang fotokopi dan penjilidan buku. yang selalu saja dikerubuti anak kuliah. mengejar cita cita tidak pernah murah. di antara kebutuhan dan dompet yang mencekik, inilah sedikit oase yang sedikit melonggarkan.
 
jogja adalah malam malam panjang yang menyenangkan. yang hingga sekarang selalu menimbulkan gelitik di hati. juga rasa rindu yang kadang menyeruak tanpa permisi. rasa rindu yang hanya bisa dituntaskan dengan mengunjunginya. kembali menatap malamnya. sekali lagi menghirup udaranya. merelakan diri dipeluk olehnya lagi.
 
jogja adalah tempat patah hati paling ajaib. ia menyembuhkan sekaligus memperdalam lukanya. luka yang berbanding lurus dengan kenangannya. dan seiring prosesnya, ia mengaburkan nama si pematah hati. dan memformalinkan sakitnya. hingga sakitnya tak lagi bernama.
 
jogja adalah senyummu, harapanmu, segala gerik gerikmu.
jogja adalah mimpimu, semua keluh kesahmu.
jogja adalah patah hatimu, tangis dan isak yang kau tahan diam diam.
 
jogja adalah tangan halus yang mengantarkanmu pada dirimu yang baru. pada kamu yang sudah selesai menangisi patah hati dan siap menemui masa depan. pada kamu yang sudah mencecap pahit dan asam. yang sudah mengerti, pada akhirnya.
 
betapa semua masa lalumu adalah benang benang yang memilin dan menjahit masa sekarangmu.
 
karena jogja adalah kamu. kamu yang baru.
 
 
 
 
 
*ditulis atas dasar kangen yang berlebihan terhadap kota paling irreplaceable :3
 

No comments:

Post a Comment

share me your thoughts :D